Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Kota Solok
Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit
Tidak Menular di Kota Solok
Yulia
Primiyani1, Masrul2, Hardisman3
1.
Dinas Kesehatan Kota Solok,
2.
Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang (FK Unand),
3.Prodi
S2 Kesehatan Masyarakat FK Unand
Abstrak
Penyakit Tidak Menular
(PTM) menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Peningkatan PTM juga
terjadi di Provinsi Sumatera Barat. Demikian juga halnya dengan Kota Solok.
Salah satu kebijakan pengendalian PTM saat ini adalah melalui Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) PTM berbasis masyarakat dengan melakukan deteksi dini, pemantauan
faktor risiko dan tindak lanjut secara promotif dan preventif. Tujuan penelitian
ini adalah menganalisis pelaksanaan program posbindu PTM di Kota Solok dengan
menganalisis input (kebijakan, ketersediaan sumber daya manusia, anggaran
biaya, sarana dan prasarana, petunjuk teknis, peran serta kemitraan), process
(perencanaan, pelaksanaan, monitoring evaluasi) dan output (capaian indikator
posbindu PTM). Penelitian studi kebijakan dengan pendekatan kualitatif ini
dilaksanakan pada bulan April-November 2018. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara mendalam, observasi, Focus Goup Discussion (FGD) dan telaah
dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan posbindu ditetapkan
melalui SK Walikota Nomor 188 tahun 2018 namun belum tersosialisasikan sampai
pelaksana posbindu, SDM pelaksana posbindu masih belum mencukupi karena baru
memiliki 3 orang kader, anggaran biaya berasal dari APBD dan BOK, sarana dan
prasarana masih belum memadai, petunjuk teknis telah ada tapi belum dikuasai
oleh kader dan kemitraan dengan lintas sektor juga belum terjalin. Pada
perencanaan, posbindu belum mempunyai Plan Of Action (POA) dan belum pernah
dilakukan sosialisasi dan advokasi, pelaksanaan sudah memakai sistem lima meja,
monitoring dan evaluasi masih belum optimal, output posbindu PTM di Kota Solok
masih belum tercapai karena angka kunjungan masih rendah.
Kata kunci: pelaksanaan,
pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular, posbindu, deteksi dini
Sumber:
Jurnal Kesehatan Andalas.
2019; 8(2)
Komentar
Posting Komentar