Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Di Propinsi Bali

 

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Di Propinsi Bali

Ni Putu Santi Suryantini1, Ni Putu Ayu Darmayanti2, I Made Artha Wibawa3, I Gusti Ketut Gede4

1,2,3 Fakultas/Jurusan, Universitas, NegaraFakultas Ekonomi dan Bisnis/Program Studi Manajemen,

Universitas Udayana, Indonesia

4Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bali, Indonesia

 

Abstrak.

Pembangunan nasional adalah proses pembangunan seluruh sistem pemerintahan suatu negara untuk mewujudkan tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kinerja keuangan daerah dengan pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Bali. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (rasio kinerja keuangan daerah seperti rasio kemandirian, rasio efektivitas,  rasio  efisiensi,  rasio  aktivitas,  dan  rasio  pertumbuhan),  dan  variabel terikat (pertumbuhan  ekonomi  dan  ketimpangan  daerah).  Penelitian  ini  merupakan  penelitian kuantitatif dengan teknik analisis SEM PLS. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi dan menggunakan data sekunder. Studi dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali dengan periode penelitian 2013-2019. Sumber data berasal dari Badan Pusat Statistik berupa data sekunder berupa APBD dan PDRB kabupaten/kota di seluruh Provinsi Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio kemandirian dan rasio efisiensi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan t-statistik > 1,96 sedangkan rasio efektivitas, rasio aktivitas, dan rasio pertumbuhan tidak signifikan dengan t-statistik < 1,96. hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan ketimpangan wilayah tidaksignifikan dengan h t-statistik < 1,96.  Implikasi  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  memberikan  kontribusi  kepada  pemerintah dalam  mengambil  keputusan  mengenai  pertumbuhan  ekonomi  dan  ketimpangan  wilayah. Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan daerah, pemerintah kabupaten/kota  perlu  meningkatkan  pendapatan  asli  daerah  yang  dapat  mengurangi ketergantungan daerah kepada pusat dan meningkatkan kinerja dalam mengelola aset daerah (belanja daerah) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kata Kunci: kinerja, ketimpangan, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan asli daerah

 

Sumber:

JBK

Jurnal Bisnis & Kewirausahaan

Volume 18 Issue 1, 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Kapabilitas Proses Produk Farmasi X Dengan Pendekatan Six Sigma Di Pt Y

Analisis Pengaruh Hifdz Al Maal Terhadap Pengelolaan Harta Pada Pedagang Muslim Pasar Aur Kuning Kota Bukittinggi

Pengaruh Kemudahan, Kecepatan dan Keamanan Penggunaan Qris Pada UMKM Halal Kota Medan