Analisis Morfologi Pinus (Pinus Merkusii Jungh. Et De Vriese) Studi Kasus: Lut Tawar dan Linge, Aceh Tengah
Analisis
Morfologi Pinus (Pinus Merkusii Jungh. Et De Vriese)
Studi
Kasus: Lut Tawar dan Linge, Aceh Tengah
Vera
Melinda1, Rita Andini1, Lola Adres Yanti1*
1Program
Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
Abstrak.
Pohon pinus termasuk dalam famili Pinaceae memiliki sebaran
yang luas mulai dari bumi belahan utara hingga selatan dan mencakup hampir 120
spesies. Pinus yang tumbuh asli di Sumatera terbagi menjadi tiga galur, yaitu:
Aceh, Kerinci, dan Tapanuli. Galur Aceh dikenal sebagai populasi terbesar di
antara ketiganya dan tumbuh secara alami. Umumnya tumbuh di dataran tinggi atau
lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ketinggian tempat (altitude)
sangat berpengaruh terhadap ketinggian dan umur tanaman. Ketinggian tempat dipengaruhi
oleh iklim terutama curah hujan dan temperatur udara. Tinggi tempat berpengaruh
terhadap temperatur udara dan intensitas cahaya (Nurmasari dan Djumali, 2010).)
Metode yang digunakan pada penelitian ini purposive sampling. Data yang diperoleh
dari dua ketinggian tempat yang berbeda ditulis di excel kemudian di uji dengan
Statistik dengan uji Independent samples t- test, uji ini untuk mengetahui
perbedaan dari dua populasi/kelompok data. Hasil uji statistik menunjukkan
bahwa perbedaan altitude dapat menyebabkan perbedaan yang signifikan (p <
0.05) pada 3 parameter yaitu tinggi pohon (m), tinggi cabang pertama dari tanah
(cm), diameter batang (cm), jumlah cabang (unit). Sedangkan, perbedaan altitude
tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan (p > 0.05) pada 2 karakter
morfologi yaitu panjang strobilus betina (cm), dan diameter strobilus betina
(cm).
Kata kunci : Aceh Tengah, altitude,morfologi, Pinus
galur Aceh
Sumber:
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
Komentar
Posting Komentar