ANALISIS PENGARUH KETIDAKTEPATAN KODE DIAGNOSIS DAN KODE TINDAKAN TERHADAP TARIF PASIEN RAWAT INAP PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

 

ANALISIS PENGARUH KETIDAKTEPATAN KODE DIAGNOSIS DAN KODE TINDAKAN TERHADAP TARIF PASIEN RAWAT INAP PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

Rai Riska Resty Wasita1, Agus Donny Susanto2, I Gusti Ngurah Manik Nugraha3

1,2,3Program Studi Perekam dan Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan, Sains dan Teknologi, Universitas Dhyana Pura, Jl. Raya Padang Luwih Tegaljaya Dalung Kuta Utara, Bali, Indonesia;

Universitas Dhyana Pura

 

ABSTRAK

Ketepatan pengkodean penyakit sangat penting bagi rumah sakit karena memudahkan dalam penyajian data informasi dan sebagai penentu biaya perawatan. Berdasarkan data observasi awal pada Bulan September 2022 terdapat 80 berkas klaim pasien rawat inap peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dikembalikan. Hal ini disebabkan oleh ketidaktepatan kode diagnosis sebanyak 45 berkas (56,3%) dan ketidaktepatan kode tindakan sebesar 35 berkas (43,7%), dan terdapat ketidaksesuaian tarif sebanyak 43 (53,8%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketidaktepatan kode diagnosis dan kode tindakan terhadap tarif pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar. Rancangan penelitian menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sejumlah 223 berkas klaim pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan yang kode diagnosis dan kode tindakannya tidak tepat. Uji analisis yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan dari 223 berkas klaim pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan, ditemukan ketidaktepatan kode diagnosis sebanyak 122 berkas (54,7%), ketidaktepatan kode tindakan sebanyak 101 berkas (45,3%) dan ketidaksesuaian tarif sebanyak 91 berkas (40,8%). Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara ketidaktepatan kode diagnosis (0,000<0,05) dan ketidaktepatan kode tindakan terhadap tarif pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar (0,023<0,05).

Kata kunci: Ketidaktepatan kode diagnosis, ketidaktepatan kode tindakan, tarif pasien rawat

Inap

 

Sumber:

SINTESA

Volume 5 tahun 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Kapabilitas Proses Produk Farmasi X Dengan Pendekatan Six Sigma Di Pt Y

Analisis Pengaruh Hifdz Al Maal Terhadap Pengelolaan Harta Pada Pedagang Muslim Pasar Aur Kuning Kota Bukittinggi

Pengaruh Kemudahan, Kecepatan dan Keamanan Penggunaan Qris Pada UMKM Halal Kota Medan