ANALISIS ANTOLOGI PUISI 100 KARYA TERBAIK LOMBA MENULIS PUISI NASIONAL 2020 DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIKA
ANALISIS
ANTOLOGI PUISI 100 KARYA TERBAIK LOMBA MENULIS PUISI NASIONAL 2020 DENGAN PENDEKATAN
SEMIOTIKA
Dineng
Bhekti Ariani, Monalisa
Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Palangka Raya
Abstrak
Puisi merupakan
bentuk karya sastra
yang mewakili pikiran
dan perasaan penyair
yang diungkapkan secara imajinatif
dan kontemplatif. Penelitian
ini dilatarbelakangi oleh
adanya inisiatif penulis untuk
membahas salah satu
permasalahan bangsa dan
negara yang tidak kunjung usai
dari masa Orde Lama hingga
reformasi, yakni kasus
korupsi. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis
makna puisi pada tema korupsi dalam buku Antologi Puisi 100 Karya
Terbaik Lomba Menulis
Puisi Nasional 2020 yang
dipublikasikan oleh penerbit Elmarkazi. Penelitian
ini menggunakan pendekatan semiotika, yaitu sistem tanda
untuk mengungkapkan isi dan makna dari puisi yang bersangkutan. Metode
yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif. Metode itu memaparkan tulisan
berdasarkanisi karya sastra, sedangkan teknik
pengumpulan data yang
digunakanialahbaca-catat dan studi
pustaka. Di dalam buku
AntologiPuisi 100 Karya Terbaik Lomba Menulis Puisi 2020penulis menemukan
duapuisi yang bertemakan korupsi yang berjudul
“Negeri Dagelan”karya Koko Santoso dan “Teruntuk Tikus
Berdasi”karya Syalira Agnia
Fathia Nurahim. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kedua
puisi tersebut mengandung
kritik kepada penguasa
atau pemerintah terkait dengan hukum yang tajam ke bawah,
namun tumpul ke atas. Penyair mengajak pembaca untuk bersama-sama berpikir
kritis dan menelusuri
pesan-pesan yang terkandung
dalam antologi puisi tersebut.
Kata kunci: puisi,
korupsi, pendekatan semiotika, penyair, tanda
Sumber:
Prosiding Seminar
Internasional Bahasa dan Sastra Daerah I (Sinar Bahtera I)
Komentar
Posting Komentar