Analisis mediasi moderasi pada interaksi persepsi beban kerja rendah dan kebosanan kerja
Analisis
mediasi moderasi pada interaksi persepsi beban kerja rendah dan kebosanan kerja
Endang
Parahyanti
Fakultas
Psikologi, Universitas Indonesia, Depok - Jawa Barat
Don
Ozzy Rihhandini
Fakultas
Psikologi, Universitas Indonesia, Depok - Jawa Barat
Afiyah
Tsarwat Zharifah
Fakultas
Psikologi, Universitas Indonesia, Depok - Jawa Barat
Abstrak
Karyawan milenial mengalami kebosanan kerja dua kali
lebih sering dibandingkan generasigenerasi sebelumnya. Karyawan milenial sering
merasa bosan karena kurangnya tantangan dan makna di dalam pekerjaannya, serta
mempersepsikan pekerjaan mereka memiliki beban kerja yang rendah. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat peran mediasi positive meaning in work dalam
hubungan antara persepsi beban kerja rendah dan kebosanan kerja, serta untuk
melihat hubungan mediasi tersebut apakah tergantung dari increasing challenging
job demands. Instrumen yang digunakan adalah skala kebosanan kerja (∝ = 0.714), persepsi beban
kerja rendah (∝
= 0.75), positive meaning in work (∝
= 0.87), dan increasing challenging job demands (∝ = 0.83). Teknik sampling yang digunakan
adalah purposive sampling dengan kriteria karyawan yang lahir pada tahun
1982-1999 dan telah bekerja minimal 6 bulan pada pekerjaan saat ini. Analisis
data menggunakan PROCESS HAYES model 4 untuk model mediasi dan model 14 untuk
model mediasi moderasi. Data dari 327 partisipan menunjukkan bahwa positive
meaning in work memediasi hubungan antara persepsi beban kerja rendah dan
kebosanan kerja dan increasing challenging job demands juga ditemukan memiliki
peran moderasi dalam hubungan positive meaning in work dan kebosanan kerja.
Kata Kunci: kebosanan di tempat kerja; increasing
challenging job demands; persepsi beban kerja rendah; positive meaning in work;
millennial.
Sumber:
Persona: Jurnal Psikologi Indonesia
Volume 11, No. 1, Juni 2022
Hal. 41 – 57
Komentar
Posting Komentar