ANALISIS SEBARAN DAN FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT
ANALISIS
SEBARAN DAN FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT
Sarah
Nita Hasibuan1, Bambang Juanda2 dan Sri Mulatsih3
1) Mahasiswa
Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayahdan Perdesaan, Sekolah Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor
2,3) Program
Studi Ilmu Perencanaan Wilayah dan Perdesaan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor
ABSTRAK
Kemiskinan merupakan
suatu tingkat kehidupan
yang berada dibawah
standar kebutuhan hidup minimum. Faktor yang
dominan yang mempengaruhi timbulnya
kemiskinan diantaranya
pendidikan, pendapatan, lokasi,
keterbatasan akses kesehatan,
keuangan dan pelayanan publik.
Kemiskinan juga merupakan
salah satu isu yang
krusialdi Kabupaten Bandung Barat,
dimana Kabupaten Bandung
Barat memiliki tingkat
kemiskinan tertinggi
dibandingkan wilayah sekitarnya
seperti Kota Bandung,
Kabupaten Bandung, dan
Kota Cimahi. Tujuan penelitian
ini adalah Menganalisis pola
sebaran kemiskinan spasial
secara umum (Indeks Moran) maupun pada masing-masing desa (2)
Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kemiskinan di
Kabupaten Bandung Barat,
yang dilakukan di
165 desa. Hasil penelitian ini
menyebutkan bahwa terdapat
autokorelasi spasial positif
sebesar 0,464173yang menunjukkan
adanya keterkaitan spasial
penduduk miskin disetiap desa dengan
pola kemiskinan mengelompok (clustered).
Uji LISA menunjukkan tingkat kemiskinan
penduduk diklasterkan kedalam
empat klaster kemiskinan yakni
sebanyak 17 desa
yang berada pada kriteria high-high, 31 desa/kelurahan
berada pada kriteria low-low, 5 desa pada kriteria low-highdan 1
desa berada pada
kriteria high-low. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Bandung
Baratadalah jumlah penduduk, tingkat pendidikan, alokasi dana desa (ADD),
jumlah toko kelontong dan dana desa, sedangkan indeks desa membangun, jarak desa
ke ibukota dan
jumlah masyarakat yang
menggunakan listrik PLN
tidak signifikan menurunkan
kemiskinan.
Katakunci: Kemiskinan, Autokorelasi Spasial, Uji
Moran, Pemetaan Cluster
Sumber:
Jurnal Agribisnis Indonesia
(Journal of Indonesian Agribusiness)
(Vol 7 No. 2 Desember 2019) halaman 79-91
Komentar
Posting Komentar