KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA (RCL)

Jurnal
Nue Work Satisfaction At
                                Prof. B.H. Sa’anin Mental Hosprsital in Padang                         
         Abstract
Background:  Work satisfaction is an emotional behavior and loving the job, which reflected by work ethic, disciplinary  and work performance.  Work discipline of the nurses of Prof. HB. Saanin Mental Hospital are still low. It can be seen from their low of disciplines and they left duties on working hour or went home before their working hours are over. There were 12 nurses submitted transfer request over these 5 years with various excuses. In further, it wcas also found that the low of nursing service and interest in completing record that could directly impact on service quality.
Method: This research is using a
ross sectional study design. Research population was all nursing serving at the hospitalized  instalation  of Prof. HB. Sa’anin Mental Hospital, Padang. The research subject is all of the functional nurses. Data were ana- lyzed with univariat and bivariat analysis.
Result: Result on work satisfaction among nurses is , satisfactory. All variables espe- cially on incentive were related to level of work satisfaction.
Conclusion: In order to improve work satisfaction, hospital is suggested to conduct time and motion study to improve nursing recording and to consider nurses work load in incentive standard. In order to improve work satisfaction on self improvement and human resources aspects, process of credit calculation and assessment should be im- proved mapping of nursing staffs in regard to  their education, work period and com-
petency should be performed it is also important to evaluate  nurses and employees is
work satisfaction to regulary.
Keywords : Work satisfaction, Prof. HB. Sa’anin Mental Hospital
1 Prof. HB. Sa’anin Mental Hospital, Padang
2 Community Health Training Center (Bapelkes) Gombong
3 Public Health Science in Medical Faculty, Sebelas Maret University
PENDAHULUAN
Rumah sakit jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang merupakan rumah sakit khusus kelas A yang dikelola oleh pemerintahan Propinsi Sumatera Barat.    Rumah    sakit    tersebut   memberikan    pelayanan   kuratif, rehabilitatif, preventif, dan promotif serta menjadi pusat rujukan dan tempat penelitian dalam pengembangan ilmu dan teknologi kesehatan. Dalam  menjalankan  fungsinya  rumah  sakit  harus  melaksanakan pelayanan  yang berkualitas  dan  profesional  serta  berorientasi  pada kepuasan  pelanggan.  Mutu  kesehatan  berorientasi  pada pelanggan internal (tenaga medis, paramedis, non medis, dan tenaga fungsional lainnya) dan   pelanggan eksternal (pasien dan keluarga pasien serta pihak yang berkepentingan lainnya).  Kondisi kesehatan karyawan, merupakan  cerminan  dari  kepuasan  dan  ketidakpuasan karyawan. Pernyataan lain mengatakan bahwa adanya hubungan yang positif antara kepuasan dan produktifitas kerja dari petugas.
Kepuasan  kerja  adalah  sikap  emosional  yang  menyenangkan  dan mencintai pekerjaan.  Sikap dan moral  kerja,  kedisiplinan  serta prestasii  kerja.  Kepuasan  kerja dipengaruhi  beberapa  faktor  yaitu balas  jasa  yang  adil  dan  layak,  penempatan yang  sesuai  dengan keahlian, berat ringannya pekerjaan, suasana dan lingkungan kerja, peralatan  yang  menunjang  pelaksanaan  pekerjaan,  sikap pemimpin dan kepemimpinannya dan sifat pekerjaan yang monoton atau tidak. Kepuasan kerja perawat perlu mendapat perhatian serius dari pihak manajemen   rumah   sakit,  karena   perawat   merupakan  karyawan terbesar  (85  orang)  dan  ujung  tombak pelaksana  pelayanan  serta tenaga yang berinteraksi langsung dengan pasien dan keluarga pasien. Citra rumah sakit dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan perawat. Laporan  tahunan  bagian  keperawatan  menyatakan  bahwa  bagian keperawatan masih menghadapi masalah disiplin kerja perawat yang rendah. Hal ini terlihat dengan seringnya perawat meninggalkan dinas dalam jam kerja, pulang sebelum jam kerja. Selain itu ada permintaan pindah 12 orang dari perawat Instalasi Rawat Inap A / B Rumah Sakit Jiwa   Prof.HB.Sa’anin   Padang   dengan   berbagai  macam   alasan, diantaranya pindah  mengikutii  suami  dan  pindah  kedaerah  asal. Disamping  itu menurut persepsi  keluarga  dan  masyarakat  bahwa produktivitas   mutu   pelayanan  keperawatan belum  optimal   dan rendahnya minat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan (23,47%), serta rendahnya mutu pelayanan keperawatan (69,05 %).
Berdasarkan  fakta-fakta  di  atas,  maka  perlu  dikaji  faktor  yang mempengaruhi   kepuasan   kerja   perawat    dan    masalah    yang menyebabkan menurunnya mutu pelayanan kesehatan, khususnya di Rumah Sakit Jiwa Prof.HB.Sa’anin Padang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja perawat Rumah Sakit Jiwa Prof.HB.Sa’anin
Padang.
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan rancangan studi cross sectional yang mempelajari    hubungan    variabel    independen    dengan    variabel dependen. Variabel yang diamati adalah kepuasan kerja, masa kerja, insentif, hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan dan pengembangan diri. Pertimbangan penelitian menggunakan rancangan Cross  Sectional  ini  karena  tujuan  dari  penelitian  ini  adalah untuk mendiskripsikan  tentang  kepuasan  kerja  perawat  di  instalasi  rawat
inap Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini mayoritas umur perawat yang    bertugas    di    instalasi    rawat    inap    Rumah    Sakit    Jiwa Prof.HB.Sa’anin Padang yang menjadi responden dalam penelitian ini berada pada interval umur 31 - 40 tahun sebesar 30 orang atau 60 persen. Mayoritas kedua adalah berada pada umur di bawah 30 tahun, yaitu 15 orang atau 30 persen. Umur minoritas perawat berada pada interval 41-50 tahun berjumlah 5 orang (10%). Tingkat pendidikan responden  mayoritas lulusan  AKPER  dan  Diploma  III  kebidanan, yaitu sebanyak 27 orang atau 54 persen (Tabel 1).
Hasil Analisis Univariat
Data diperoleh berdasarkan hasil kuesioner. Tabel 2 menggambarkan data  untuk  masing-masing  variabel  yang  dianalisis  menggunakan statistik univariat, meliputi mean dan standar deviasi5 Nilai rata-rata untuk semua variabel bervariasi dari 11,46 (masa kerja) sampai dengan mean tertinggi 119,56 (kepuasan kerja). Sebaran data yang paling lebar adalah variabel kepuasan kerja, terlihat dari nilai simpangan baku sebesar 17,22. Sebaran yang paling pendek   adalah 4,21  yakni  variabel  masa  kerja. Jangkauan  terlebar  data  adalah variabel kepuasan kerja, dengan nilai minimum 71 dan maksimum 169, sedangkan jangkauan terkecil data adalah variabel masa kerja (range  =  22),  dengan  nilai  minimum  1  dan  nilai  maksimum  23. menurut   jumlah  item   pertanyaan   tiap   variabel.   Skor   rata-rata menunjukkan bahwa kepuasan kerja perawat di RSJ Prof.HB.Sa’anin
cukup tinggi dengan katagori puas.
Korelasi
Korelasi  digunakan  sebagai  analisis  bivariat  yang  bertujuan  untuk mengetahui   ada   tidaknya   hubungan   antara   dua   variabel.   Akan dilakukan   analisis   korelasi  Pearson   Product   Moment   terhadap variabel-variabel bebas yaitu masa kerja, insentif, hubungan dengan rekan   kerja,   hubungan   dengan   atasan,   dan  pengembangan   diri terhadap kepuasan kerja sebagai variabel terikat. Hasil dari analisis korelasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3. Tabel  3  menunjukan  nilai r yang  paling  dominan  pada  variabel independen  adalah  variabel  insentif  sebesar 0,803  dan  variabel terendah   adalah   masa   kerja   nilai   r   sebesar   0,661  signifikan. Kesimpulannya   dari   kelima   variabel   tersebut   menunjukan   ada hubungan yang erat dan positif antara masing-masing variabel dengan kepuasan kerja
Analisis Multivariat
Untuk  analisis  multivariat,  uji  yang  gunakan  adalah  regresi  ganda karena akan menganalisis  hubungan  beberapa  variabel  independen dengan variabel dependen5. Hasil perhitungan analisis regresi ganda dapat dilihat pada tabel 4. Koefisien  korelasi (R) menunjukkan  angka  sebesar  0,911.  Hal  ini menunjukkan  bahwa  korelasi  antara variabel  independen  (variabel masa kerja, Insentif, Hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan,  dan  pengembangan  diri)  sangat  besar  karena  mendekati 1, yang  bearti,  semakin  tinggi  nilai  Masa  kerja,  Insentif,  Hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan, dan pengembangan diri maka akan diikuti dengan semakin tinggi pula nilai kepuasan kerja secara linier.
Koefisien   determinasi   (R-square)   digunakan   untuk   mengetahui besarnya  pengaruh   variabel   independen   (masa   kerja,   insentif, hubungan   dengan   rekan  kerja,   hubungan   dengan   atasan   dan arah   tentang   kesulitan  menjalankan/menangani   pekerjaan/pasien, tempat  berbagi  sedih  dan  saling mendengarkan,  maupun  tempat mencari perlindungan. Dukungan sosial dari rekan sekerja diperlukan bagi  setiap  karyawan.  Rekan  sekerja  yang  menciptakan  situasi bersahabat   dan   mendukung   akan   menimbulkan   kepuasan   kerja karyawan6. Rekan sekerja dan supervisi mempunyai hubungan yang positif dengan kepuasan kerja7.
Hubungan antara atasan dengan kepuasan kerja
Hubungan dengan atasan kerja terhadap kepuasan kerja telah terbukti menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Sosok atasan dipandang oleh pegawai sebagai pemimpin yang dapat menjalankan multi peran di kantor8. Seorang pemimpin dapat menjadi supervisor  bagi  pekerjaan  perawat  dengan memberikan  saran  dan contoh,    dapat    berperan    sebagai    orang    tua    yang   membantu penyelesaian  masalah  para  perawat,  apalagi  banyak  perawat  yang masih muda dan umumnya dari kelompok perempuan. Fungsi atasan untuk pekerjaan profesional yang bersifat fungsional seperti  perawat  bukan  pada  persoalan administratif  tetapi  pada pemberian arahan, memberikan pengawasan atas hasil kerja perawat, memberikan  pendapat  dan  pertimbangan  tentang  suatu  masalah maupun    memberikan    kepercayaan    untuk    lancarnya    delegasi wewenang yang diberikan kepada perawat.
Hubungan antara pengembangan diri dengan kepuasan kerja
Ada hubungan antara pengembangan diri terhadap kepuasan kerja. Pengembangan  diri  bagi  pegawai  merupakan  aspek  penting  dalam menjalankan kegiatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit.  Kesempatan untuk pengembangan diri secara adil sesuai potensi dan kemampuan pegawai. Penghambatan pengembangan diri akan mengurangi kepuasan kerja pegawai yang akan berakibat pada penurunan     kinerja     pegawai.     Pengembangan     diri    bertujuan meningkatkan produktifitas kerja, meningkatkan efisiensi, mengurangi kerusakan,    mengurangi    kecelakaan,    meningkatkan    pelayanan, meningkatkan moral, meningkatkan karir, meningkatkan kemampuan konseptual dan kepemimpinan4
KESIMPULAN
Tingkat kepuasan kerja perawat RSJ Prof.HB.Sa’anin Padang cukup tinggi dengan katagori puas. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan kerja perawat RSJ Prof.HB.Sa’anin sesuai dengan hasil  penelitian  ini  adalah  masa  kerja, insentif,  hubungan  dengan rekan   kerja,   hubungan   dengan   atasan,   dan  pengembangan   diri perawat.  Dari  hasil  analisis  korelasi  bivariat  didapatkan bahwa koefisien korelasi Insentif dengan kepuasan kerja perawat mempunyai koefisien yang paling besar diantara empat variabel yang lain (0,803). Hal ini menunjukkan bahwa insentif merupakan faktor penting yang perlu  diperhatikan  agar  para  perawat  dapat bekerja  dengan  baik. Mayoritas pendidikan perawat berpendidikan Diploma III.
SARAN
Pimpinan  RS  diharapkan  agar  dapat  terus  melakukan  perbaikan insentif. Upaya-upaya yang dapat dilakukan diantaranya: memberikan kesempatan  bagi  pegawai untuk  berkreasi  menyelesaikan  masalah dengan   hal-hal   yang   berbeda   dari waktu  ke   waktu   sehingga mengurangi tingkat kejenuhan. Pemberian kesempatan bagi siapa saja yang memenuhi kriteria untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi dari jabatannya sekarang  tanpa  diskriminasi  gender,  ras  maupun afiliasi dengan kelompok tertentu saja. Untuk meningkatkan kepuasan kerja   perlu dilakukan kebijaksanaan yang bisa dirasakan lebih adil dan dapat diterima semua pihak khususnya bagi perawat. Bagi peneliti perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor lain yang berkaitan dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang, misalnya jabatan dan disiplin kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Wijono, Dj., 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan: Teo- ri, Strategi dan Aplikasi, vol 1. Airlangga University Press. Su- rabaya
2.      Robbins , S.P., 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontropersi, Aplikasi.  Jilit  1. Alih  bahasa:  Pujaatmaka,  H  dan  Molan,  B. Prenhalindo. Jakarta.
3.      Munandar, A.S., 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. UI – Press. Jakarta
4.      Hasibuan, S.P., 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
5.      Sugiyono., 2006. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
6.      Gibson., 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Jilid. 1. Edisi Ke lima. Djarkasih Erlangga. Jakarta.
7.      De Santis,V.S., 1996. Comparing Job Satisfaction Among Public and  Private  Sector   Employees.  Amerian  Review  of  Public Administration. Vol 26.
8.      Davis & Newstrom, W.J., 1996. Perilaku dan Organisasi. Er- langga. Jakarta.
9.      Syamsu Aprizal, Tjahjono Kuntjoro, Ari Probandari. Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan
Lampiran
Tabel 1. Karakteristik Responden
Variabe
Katagori
Frekuensi
Persemtasi
Kategori umur
(Tahun)
              
               Jenis kelamin
Pendidikan Terakhir
≤ 30
31-40
41-50
Total
     Laki-laki
Perempuan
Total
SPK/SPRB
SPKSJ/Bidan D1
AKPER/Bidan D3
S1 Keperawatan
S1 Kesehatan Masyarakat
Total
15
30
5
50
11
39
50
6
7
27
6
4
50
30
60
10
100
22
78
100
12
14
54
12
8
100
Sumber Analisa Data Primer, 2007
Tabel 2. Rangkuman Statistik Deskriptif


 Sumber Analisa Data Primer, 2007
Tabel 3. Hasil Korelasi Pearson Product Moment
Variable Independen
R
Sig
Keterangan
Masa Kerja
Insentif
Hubungan Dengan Rekan Kerja
Hubungan dengan Atasan
Pengembangan diri
0,661
0,803
0,793
0,741
0,747
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Singnifikan
Singnifikan
Singnifikan
Singnifikan
Singnifikan
Tabel 4. Nilai Analisis Regresi
Vareable
Koefisin
Singfikansi level
Konstanta
Masa kerja
Insentif
Hubungan dengan rekan kerja
Hubungan dengan atasan
Pengembangan diri
42,942
1,072
0,735
0,444
0,275
0,497
0,000
0,001
0,038
0,047
0,032
0,043
R
R2
F
0,911
0,830
42,863
0,000
KITA HANYA IKUT MEMPUBLIKASIKAN JURNAL INI TIDAK ADA CAMPUR TANGAN DENGAN PEMBUAT JURNAL INI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Kapabilitas Proses Produk Farmasi X Dengan Pendekatan Six Sigma Di Pt Y

Analisis Pengaruh Hifdz Al Maal Terhadap Pengelolaan Harta Pada Pedagang Muslim Pasar Aur Kuning Kota Bukittinggi

Pengaruh Kemudahan, Kecepatan dan Keamanan Penggunaan Qris Pada UMKM Halal Kota Medan