GLAUKOMA PADA PASIEN YANG MEMILIKI HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS DI KOTA SUNGAI PENUH

 

GLAUKOMA PADA PASIEN YANG MEMILIKI HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS DI KOTA SUNGAI PENUH

Ricky Akbar Aprianda

Meriana Rasyid

Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta

 

 

ABSTRAK

Glaukoma adalah penyebab tertinggi kedua dari kebutaan yang dapat dicegah setelah katarak. Di indonesia, sebesar 1,8 juta penduduk mengalami kebutaan akibat glaukoma dan menurut Riskesdas prevalensi glaukoma di Indonesia sebesar 0,46% yang artinya sebanyak 4 sampai 5 orang dari 1000 penduduk indonesia menderita glukoma. Gejala-gejala glaukoma seperti peningkatan tekanan bola mata >40 mmHg, penglihatan kabur mendadak, dan melihat pelangi pada cahaya lampu. Faktor-faktor risiko yang terkait, seperti jenis kelamin, usia, komorbid pasien (hipertensi, diabetes melitus, dll), miopia, penggunaan obat mata dan riwayat operasi mata sebelumnya sehingga ragam glaukoma itu sendiri berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes melitus mempengaruhi dari ragam Glaukoma Di Kota Sungai Penuh. Penelitian ini dilakukan pada periode 2019-2021. Variabel bebas pada penelitian ini adalah data rekam medis pasien glaukoma yang memiliki hipertensi dan diabetes melitus di Kota Sungai Penuh, sedangkan variabel tergantung yaitu pasien glaukoma yang memiliki hipertensi dan diabetes melitus di Kota Sungai Penuh. Populasi penelitian yaitu seluruh pasien klinik kita yang terdiagnosis glaukoma, jumlah sampel penelitian ini sebanyak 90 orang. Jenis penelitian ini penelitian observasional, dilakukan secara retrospektif dengan desain penelitian cross-sectional. Analisis deskriptif, sumber data rekam pasien. Teknik sampling purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari 90 sampel, 51 orang adalah perempuan (56,7%) pada usia ?65 tahun sebanyak 53 orang (58,9%), dengan glaukoma sekunder sebanyak 46 orang (51,1%) yang memiliki TIO >21 mmHg pada okuli sinistra 39 orang (43%), hampir semua pasien miopia pada mata kiri, dengan faktor risiko derajat pre-hipertensi 32 orang (35,6%)memiliki GDP normal 65 orang (72,2%).

Kata kunci: diabetes melitus, glaukoma, hipertensi, karakterisitk

 

Sumber: Jurnal Kesehatan Tambusai, Vol. 4, No. 3 (2023)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh E-Marketing Mix UMKM Kuliner Malang terhadap Minat Beli Generasi Millenial pada Start-Up Food Delivery Onlinedi Masa Pandemi

GAMBARAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDONGSARI KABUPATEN JEMBER

Analisis Pengaruh Pariwisata Budaya Terhadap Pelestarian Suku Osing di Desa Wisata Kemiren