HUBUNGAN KADAR FERRITIN DENGAN KADAR KREATININ PADA PASIEN TALASEMIA USIA 4-13 TAHUN
HUBUNGAN
KADAR FERRITIN DENGAN KADAR KREATININ PADA PASIEN TALASEMIA USIA 4-13 TAHUN
Rifka Humaida
Waras Budiman
Almatin Puspa Dewi
Teknologi Laboratorium Medis,
Universitas Binawan
ABSTRAK
Talasemia adalah penyakit kelainan darah yang menyebabkan protein yang ada
di dalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi dengan baik. Talasemia
merupakan penyakit keturunan yang paling banyak ditemui di Indonesia. Enam
sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Pasien
Talasemia dapat mengalami kelebihan zat besi berupa peningkatan kadar ferritin.
Zat besi bebas akan mengakibatkan kerusakan pada organ ginjal. Pemeriksaan
untuk mengetahui fungsi ginjal adalah kadar kreatinin. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan kadar ferritin dengan kadar kreatinin pada pasien
Talasemia. Jenis penelitian ini kuantitatif analitik dengan pendekatan
crosssectional. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar responden memiliki
kadar Ferritin yang tinggi (>1000 µg/L) yaitu 63 responden (68,5%),sebagian
besar responden memiliki kadar Kreatinin tinggi (>20 mg/dL) yaitu sebanyak
58 responden (63,0%), paling banyak responden memiliki kategori kadar Ferritin
tinggi (>1000 µg/L) dan memiliki kategori kadar Kreatinin tinggi (> 20
mg/dL) yaitu sebanyak 57 responden (62,0%). Hasil perhitungan menggunakan rumus
uji Chi-Squaremenunjukkan nilai p-value sebesar 0,000 < α (0,05), karena
nilai p-value< 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya adalah
ada hubungan kadar Ferritin dengan kadar Kreatinin pada pasien Talasemia usia
4-13 tahun di RS Anna Medika tahun 2021.
Kata kunci: thalassemia, kreatinin, ferritin
Sumber publikasi dari Binawan
Student Journal, Vol. 4, No. 1 (2022)
Komentar
Posting Komentar